Tiket Ranu Manduro – Beberapa hari terakhir ini ada sebuah tempat yang sedang viral di sosial media yaitu Ranu Manduro.

Sebenarnya, Ranu Manduro ini bukanlah tempat wisata tapi bekas galian tambang pasir yang kemudian menjadi kubangan air yang cukup besar hingga mirip danau.

Di musim kemarau kubangan tersebut mulai mengering dan akan terasa cukup panas disini.

Sedangkan pada musim penghujan view disini akan lebih cantik karena rumput-rumput akan mulai menghijau seperti bukit teletubbies di Bromo.

Ditambah lagi dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang berdiri kokoh menambah keindahan Ranu Manduro ini.

Harga tiket masuk Ranu Manduro sampai artikel ini ditulis masih gratis. Pengunjung hanya membayar biaya parkir motor sebesar Rp 5.000 saja.

Sedangkan bagi kalian yang membawa mobil ke sini, akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 per mobil.

Banyak yang bilang Ranu Manduro ini mirip dengan Ranu Kumbolo yang ada di Gunung Semeru, tapi sebenarnya tidak.

Saat ini air danau (kubangan) sudah kering dan berganti dengan rerumputan yang hijau yang tak kalah indahnya.

Dengan latar belakang Gunung Penanggungan yang cantik, membuat Ranu Manduro ini memang cocok untuk foto-foto.

Karena Ranu Manduro ini belum dikelola secara resmi, jadi fasilitas dan sarana disana masih sangat minim.

UPDATE : agar liburan kalian ke Ranu Manduro tidak berakhir dengan kecewa, lebih baik ke sana hari biasa saja, karena pada waktu weekend, pengunjung Ranu Manduro bisa mencapai ribuan orang.

Baca juga :

Daftar Isi

Tiket Masuk Ranu Manduro

Tiket	Harga
Tiket Masuk	Gratis
Parkir Motor	Rp. 5.000
Parkir Mobil	Rp. 10.000

Lokasi

Akses ke lokasi melewati gang kecil dan hanya bisa dimasuki oleh kendaraan roda dua.

Jika dari Ngoro ada alfamart di sebelah kanan jalan 100 meter dari alfamart itu ada gang kecil kanan jalan nanti masuk saja ikuti arah gang tersebut.

Namun jika kalian ke Ranu Manduro menggunakan mobil bisa melalui jalur timur yaitu arah dari Pusdik Brimob Watukosek.

Di sebelah kiri jalan ada alfamart (beda dengan alfamart yang dari Ngoro), nah di sebelah minimarket tersebut ada gang yang cukup untuk dilewati mobil.

Alamat : Mandurono, Manduro MG, Kec. Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur 61385
Jam buka: 24 jam

Sejarah Ranu Manduro

Ranu Manduro menyimpan cerita yang kelam di masyarakat sekitar. Pasalnya, Ranu Manduro adalah bekas galian C sirtu (pasir dan batu) yang saat ini terbengkalai dan tidak di reklamasi.

Galian C ini mulai beroperasi sekitar tahun 2014 (ralat jika salah). Dari tahun ke tahun, galian ini semakin melebar dan meluas.

Dampak dari galian ini sangat meresahkan warga. mulai dari debu, asap kendaraan, jalan berlubang, dan berkurangnya air bersih.

Pada tahun 2016 galian ini berkembang cukup pesat dan semakin besar. Lalu lalang truk pengangkut sirtu tak pernah berhenti setiap hari.

Awal Tahun 2018 galian ini di tutup (alasannya karena yang punya lahan meninggal dunia). *Disini awal mula Ranu Manduro muncul.

Saat musim penghujan 2018 datang. Ada sebuah kubangan air yang cukup besar bekas galian, semacam danau buatan.

Disinilah muncul sebutan danau Ranu Manduro dari masyarakat sekitar. Indah memang, sebuah kubangan air dan hamparan ladang hijau bebatuan serta dihiasi panorama gunung penanggungan.

Setelah viral beberapa bulan, danau ini seakan hilang ditelan waktu. Bukan tanpa alasan, ketika sudah ramai, muncul konflik di masyarakat sekitar.

Hingga akhirnya saat kemarau datang, sang pewaris pemilik galian memutuskan untuk menguras danau tersebut.

Hingga tiba di bulan februari 2020. Saat musim penghujan kembali datang, Ranu Manduro kembali muncul dengan keindahannya.

Bukan danau, tapi saat ini semacam bukit hijau bebatuan yang indah. Lagi-lagi dihiasi panorama gunung penanggungan yang menambah keindahan pemandangan Ranu Manduro.

Hingga viral dan menjadi trending saat ini. Ranu manduro belum ada yang mengelola secara resmi. Hanya papan hijau dan spidol berwarna hitam bertuliskan 3000 rupiah untuk parkir masuk dari masyarakat sekitar.